A.
Pengertian Kurikulum
Menurut S.
Nasution istilah kurikulum baru muncul dalam kamus 1856, dan itu pun
penggunaannya baru di dalam bidang olah raga. Kemudian istilah kurikulum
digunakan di dalam dunia pendidikan dan ditulis dalam kamus Webster tahun
1955 dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau kuliah di
sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah
atau tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga
pendidikan (Nasution, 2005).
Namun pemerintah RI dalam UUSPN menyebutkan bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
isi pelajaran, bahan kajian, dan cara penyampaian serta penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.
B.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
·
Inlow (1966)
Kurikulum
adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing
murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
·
Neagley dan Evans (1967)
Kurikulum
adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
·
Beauchamp (1968)
Kurikulum
adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada
peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
·
Kerr, J. F (1968)
Kurikulum
adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu
ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
·
Good V. Carter (1973)
Kurikulum
adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
·
UU No. 20 Tahun 2003
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
C. Fungsi dan Peranan Kurikulum
Pada
dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Bagi sekolah atau pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi
sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri,
kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan
dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat empat fungsi
kurikulum (Wahyudin, 2011 dalam Komponen-komponen Kurikulum Online), yaitu:
·
Fungsi Kurikulum dalam Kepentingan Pendidikan
Adapun fungsi kurikulum dalam
kepentingan pendidikan diantaranya:
a.
Ditinjau dari segi pencapaian tujuan pendidikan
Kurikulum merupakan sebuah media untuk mencapai
tujuan-tujuan pendidikan yang ingin di capai,oleh karena itu, fungsi kurikulum adalah sebagai alat atau media untuk mencapai tujuan pendidikan.
b.
Ditinjau dari segi
perkembangan siswa
Sebagai organisasi belajar (learning organisation) yang tersusun dengan cermat, kurikulum selalu di siapkan dan di rancang bagi siswa sebagai salah satu aspek yang akan di
konsumsi siswa. Oleh karena itu,
merancang kurikulum akan amat
penting artinya bagi upaya pembentukan dan pembinaan karakter siswa agar mereka
mandiri dan menjadi sosok yang yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat
c.
Ditinjau
dari segi para pendidik
Bagi pendidik, kurikulum memegang peranan penting
yang berfungsi sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman
belajar siswa. Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat
perkembangan siswa dalam kerangka menyerap sejumlah pengetahuan sebagai
pengalaman bagi mereka. Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan
pembelajaran.
d.
Ditinjau
dari segi pimpinan
Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervise,
yakni memperbaiki situasi belajar agar lebih kondusif. Sebagai pedoman dalam melaksanakan
fungsi supervise dalam menciptakan situasi belajar yang menunjang situasi
belajar siswa kearah yang lebih baik. Sebagai
pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan pada
kepada para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka. Sebagai
seorang administrator maka kurikulum dapat di jadikan pedoman dalam
mengembangkan kurikulum pada tahap selanjutnya. Sebagai acuan bagi
pelaksanan evaluasi agar proses belajar mengajar dapat lebih baik.
e.
Ditinjau
dari segi orangtua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi
orang tua mereka, dapat berperan serta dalam membantu sekolah melakukan
pembinaan terhadap putra-putri mereka. Dengan mengacu pada kurikulum sekolah di
mana anak-anak mereka di bina, maka orang tua dapat memantau perkembangan
informasi yang di serap anak mereka.
f.
Ditinjau
dari segi sekolah tingkat atas
Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah
akan sangat berkait, dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan
selanjutnya. Pengelola sekolah setingkat SLTA misalnya, akan selalu mengacu
pada rumusan kurikulum pada tingkat SLTP dalam perancangannya. Dengan kata
lain, kesinambungan dan keterkaitan antara tingkatan pendidikan tadi dari sisi
korelasi keilmuwan harus sinergis dalam rumusan kurikulum.
g.
Ditinjau
dari segi kepentingan masyarakat
Masyarakat dapat mengacu pada kurikulum yang di
tetapkan lembaga pendidikan, untuk kepentingan memberikan bantuan guna
memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan
pihak masyarakat. Masyarakat dapat memberikan kritik dan saran yang konstruktif
dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan
kebutuhan masyarakat.
·
Fungsi
Kurikulum Secara Umum dan Khusus
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum
dan fungsi khusus.
a.
Fungsi
umum kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang
individu siswa.
b.
Fungsi
khusus kurikulum
Fungsi khusus kurikulum diantaranya:
ü
Fungsi
preventif
Dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan
hal-hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.
ü
Fungsi
korektif
Sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam
membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.
ü
Fungsi
konstruktif
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan
mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada
kurikulum yang berlaku.
·
Fungsi
Kurikulum Berdasarkan Sudut Pandang Siswa
Fungsi kurikulum
berdasarkan sudut pandang siswa diantaranya:
a.
Fungsi
penyesuaian (The Adaptation Function)
Kurikulum sebagai salah satu upaya manusia untuk
memberikan pendidikan dan pengajaran kepada individu-individu itu, dan harus
mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yg bersifat
dinamis, agar bisa membantu dalam mengadaptasi lingkungannya.
b.
Fungsi pengintegrasian
Artinya kurikulum berfungsi untuk mendidik individu
yang terintegrasi secara utuh dengan masyarakatnya.
c.
Fungsi diferensiasi
Artinya kurikulum berfungsi memberikan layanan
terhadap perbedaan-perbedaan pendapat serta perbedaan lainnya dalam diri siswa
dan masyarakat.
d.
Fungsi persiapan
Kurikulum mempersiapkan siswa untuk melanjutkan
studi atau terjun dalam masyarakat seandainya dia tidak mampu melanjutkan
sekolahnya.
e.
Fungsi pemilihan
Disini fungsi kurikulum memberi kebebasan kepada
siswa untuk memilih sesuai dengan minat dan kemampuan agar dia bisa
mengembangkan kemampuannya secara optimal.
f.
Fungsi diagnostik
Kurikulum berfungsi untuk membantu memberikan
pemahaman dan pengarahan kepada siswa agar ia dapat memahami dirinya dan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Jika dilihat dari sudut pandang
sekolah, fungsi kurikulum adalah sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan.
Jika dilihat dari sudut masyarakat, fungsi kurikulum adalah dalam rangka
penempatan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pendidikan, misalnya saran
kesesuaian pendidikan dan lapangan kerja.
·
Fungsi
Bagi Masyarakat
Pada tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk
terjun dimasyarakat atau tugasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan
profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah
mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para
pemakai keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada kerja sama antara pihak
sekolah dengan pihak luar dalam hal pembedahan kurikulum yang diharapkan.
Dengan demikian, masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan
bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna bagi penyempurnaan program
pendidikan di sekolah.
Dewasa ini kesesuaian antara program kurikulum
dengan kebutuhan masyarakat harus benar-benar diusahakan. Hal itu mengingat
seringnya terjadi kenyataan bahwa lulusan sekolah tidak sesuai dengan tenaga
yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Akibatnya, walau semakin menumpuk
tenaga kerja yang ada, kita tak dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia
karena tidak memiliki keterampilan atau keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan pada lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi kesenjangan
tersebut, ada seorang tokoh pendidikan yang mengemukakan agar sekolah tingkat
SD sudah dibuat menjadi dua jalur, yaitu jalur akademis (dipersiapkan untuk
melanjutkan sekolah) dan jalur vokasional (dipersiapkan untuk segera bekerja).
Hal itu berdasarkan kenyataan penelitian bahwa masih sebagian besar anak
tamatan SD yang tidak meneruskan pendidikan ke tingkat di atasnya. Sering
terjadi karena suatu tingkat keterampilan yang dibutuhkan dalam suatu tingkat
pekerjaan, maka hal itu segera diajarkan di sekolah. Dengan adanya hal itu,
para pemakai lulusan sekolah tentunya sudah tanggap, lulusan dengan
keterampilan.
D. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
KTSP secara
yuridis diamanatkan oleh undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional dan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional pendidikan. Penyusunan
KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran
2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah
sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar
sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu
pada Permendiknas Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan dan kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk
seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan
dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP
sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari
Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu
para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah
dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi
dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
E.
Karakteristik Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Terdapat
4 karakteristik KTSP (Mulyasa 2007:179-180)
adalah sebagai berikut:
·
Pemberian
otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan
KTSP
mernberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, disertai
seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi
setempat. Sekolah dan satuan pendidikan juga diberi kewenangan dan kekuasaan
yang luas untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik serta tuntutan masyarakat.
·
Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
Dalam
KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi masyarakat dan orang tua
peserta didik yang tinggi. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya
mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan
dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
·
Kepemimpinan
yang demokratis dan profesional
Kepala
sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana kurikulum merupakan orang-orang
yang memiliki kemampuan dan integrity profesional. Kepala
sekolah adalah manajer pendidikan profesional yang bekerjasama
dengan komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan. Guru-guru yang direkrut oleh sekolah merupakan
pendidik profesional dalam bidangnya masing-masing, sehingga mereka bekerja
berdasarkan pola kinerja profesional yang disepakati bersama untuk memberi
kemudahan dan mendukung keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Dalam
proses pengambilan keputusan, kepala sekolah mengimplementasikan proses "bottom-up" secara
demokratis, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap keputusan
yang diambil beserta pelaksanaannya.
·
Tim kerja
yang kompak dan transparan
Dalam
KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh
kinerja tim yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
pendidikan. Dengan demikian, keberhasilan KTSP merupakan hasil sinergi (synergistic
effect) dari kolaborasi tim yang kompak dan transparan.
Dalam
konsep KTSP yang utuh kekuasaan dimiliki oleh sekolah dan satuan pendidikan,
terutama mencakup pengambilan keputusan tentang pengembangan kurikulum dan
pembelajaran, serta penilaian hasil belajar peserta didik.
F.
Kurikulum 2013
Inti dari Kurikulum 2013
adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013
disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan.
Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta
didik atau siswa,
agar mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran.
Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni,
dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita
memiliki kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
G.
Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mempunyai ciri dan karakteristik
tertentu (Mohammad Ali), yaitu:
·
Mewujudkan pendidikan berkarakter
Pendidikan
berkarakter sebenarnya merupakan karakter dan ciri pokok kurikulum pendidikan
sebelumnya. Dimana dalam kurikulum tersebut dituntut bagaimana mencetak peserta
didik yang memiliki karakter yang baik, bermoral dan memiliki budi pekerti yang
baik. Namun pada implementasi kurikulum ini masih terdapat berbagai kekurangan
sehingga menuai berbagai kritik.
·
Menciptakan pendidikan
berwawasan lokal
Wawasan
lokal merupakan satu hal yang sangat penting. Namun pada kenyataan yang terjadi
selama ini, potensi dan budaya lokal seakan terabaikan dan tergerus oleh
tingginya pengaruh budaya modern. Budaya yang cenderung membawa masyarakat
untuk melupakan cita-cita luhur nenek moyang dan potensi yang dimilikinya dari
dalam jiwa. Hal itulah yang mendorong bagaimana penanaman budaya lokal dalam
pendidikan dapat diterapkan. Sistem ini akan diterapkan dalam konsep sistem
pendidikan kurikulum 2013. Sistem yang dapat lebih mengentalkan budaya lokal
yang selama ini dilupakan dan seakan diacuhkan. Oleh karena itu dengan sistem
pendidikan kurikulum 2013 diharapkan pilar budaya lokal dapat kembali menjadi
inspirasi dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat. Diharapkan budaya
lokal dapat menjadi ciri penting dan menjadi raja di negeri sendiri dan tidak
punah ditelan zaman.
·
Menciptakan pendidikan yang ceria dan bersahabat
Pendidikan
tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya pendidikan
merupakan tempat untuk menggali seluruh potensi dalam diri. Oleh karena itu,
dengan sistem pendidikan yang diterapkan pada kurikulum 2013 nantinya akan
diharapkan dapat menggali seluruh potensi diri peserta didik, baik prestasi
akademik maupun non akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum 2013 nantinya
akan diterapkan pendidikan yang lebih menyenangkan.
H. Perbandingan KTSP dan Kurikulum 2013
Berikut
ini perbandingan KTSP dan Kurikulum 2013, yaitu:
No
|
KTSP
|
Kurikulum 2013
|
1
|
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi
tertentu
|
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
(Sikap, Keterampilan, Pengetahuan)
|
2
|
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan
memiliki kompetensi dasar sendiri
|
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti
tiap kelas
|
3
|
Bahasa Indonesia sejajar dengan mata pelajaran lain
|
Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran
lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
|
4
|
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
berbeda
|
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba dan menalar
|
5
|
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah
|
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait
dan terpadu satu sama lain. Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
|
6
|
Tematik untuk kelas I-III (belum integratif)
|
Tematik integratif untuk kelas I-III
|
7
|
TIK mata pelajaran sendiri
|
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan
sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
|
8
|
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
|
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier
of knowledge
|
9
|
Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI
|
Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib,
peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
|
10
|
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
|
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama
terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap
|
11
|
Penjurusan di SMK sangat detil
|
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang
studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
|
I.
Perbedaan
Penyusunan RPP KTSP dan
RPP Kurikulum 2013
A.
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP KTSP)
Mata pelajaran :
.......................
Satuan pendidikan : .........................
Kelas/semester : .......................
Pertemuan ke :
......................
Alokasi waktu : .............jam
pembelajaran
(isi
sesuai dengan silabus)
Standar Kompetensi:
1.
........................................
Kompetensi Dasar:
1.1.
.....................................
Indikator:
1.1.1.
.........................................
1.1.2.
..........................................
(Standar
Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan Indikator
ditulis lengkap sesuai dengan
silabus)
Tujuan Pembelajaran
1.
....................................................
2.
.................................................
(Rumuskan dengan
lengkap mengacu pada indikator)
Materi Ajar
1.
................................................
2.
....................................................
(Tulis garis besar atau
pokok-pokoknya saja, yang langsung berkaitan dengan indikator dan tujuan
pembelajaran)
Metode Pembelajaran
1. ..................................................................
2.
.......................................................
(Tulis cara yang akan ditempuh untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya ceramah, tanya jawab, karyawisata, dan
cara lainnya)
Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan awal
(pembukaan):
a.
...........................................................
b.
...........................................................
2.
Kegiatan Inti
(pembentukan kompetensi)
a.
...........................................................
b.
............................................................
3.
Kegiatan akhir
(penutup):
a.
.............................................................
b.
..............................................................
(Tulis
kegiatan apa yang harus dilakukan dari awal sampai akhir, untuk mencapai tujuan
dan membentuk kompetensi)
Sumber Belajar:
1.
.........................................................
2.
........................................................
(Tulis sumber belajar
yang akan digunakan, termasuk alat peraga, media, dan bahan pembelajaran/buku
sumber)
Penilaian
1.
Tes Tulis:
...............
2.
Kinerja (Performansi):
..................
3.
Produk:
.........................
4.
Penugasan/Proyek:
.......................
5.
Portofolio: ....................
(Tulis penilaian apa yang
akan dilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dan
kompetensi dasar, pilih jenis penilaian yang paling tepat).
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP Kurikulum 2013)
Satuan Pendidikan :
...............................
Kelas/Semester :
.............................
Tema :
.............................
Sub Tema :
.............................
Pertemuan Ke- :
............................
Alokasi Waktu :
............................
A. Kompetensi Inti :
.............................
B. Kompetensi Dasar :
.....................
C. Indikator Pencapaian Kompetensi : ................
D. Tujuan pembelajaran :
....................
E.
Materi ajar :
............................
F.
Metode pembelajaran :
......................
G. Kegiatan Pembelajaran :
.......................
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
||
Inti
|
||
Penutup
|
H. Alat dan Sumber Belajar
1.
Alat dan
Bahan :
.........................
2.
Sumber
Belajar :
.....................
I.
Penilaian Proses
dan Hasil belajar
1.
Teknik :
.........................
2.
Bentuk :
...........................
3.
Instrumen
(Tes dan Non tes) :
.....................
4.
Kunci dan
Pedoman penskoran : ...................
5.
Tugas :
..........................
CONTOH
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KTSP
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII
/ 2
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1x pertemuan)
A.
Standar
Kompetensi :
Menentukan
unsur dan sifat dan garis bangun ruang sisi datar
B.
Kompetensi
Dasar :
5.1
Menjelaskan bagian-bagian limas dan
prisma tegak
C.
Indikator :
Mengenal dan menyebutkan
bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, diagonal ruang dan
tinggi limas dan prisma tegak
D.
Tujuan
Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang
diagonal, diagonal ruang dan tinggi limas dan prisma tegak
E.
Materi Ajar:
Model
Matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan limas dan prisma
tegak
F.
Metode
Pembelajaran:
Diskusi,
Penemuan, Tanya-jawab, dan Pemberian Tugas
G.
Langkah-langkah
Pembelajaran:
1. Pendahuluan
-
Memotivasi siswa dengan
benda-benda dalam kehidupan
sehari-hari dan di ruang kelas yang berbentuk limas dan prisma tegak
-
Menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan
Inti
-
Siswa diingatkan
tentang unsur-unsur pada limas dan prisma tegak yang sudah pernah dipelajari di
SD
-
Guru memberi contoh
pada gambar
-
Siswa diminta
menyebutkan unsur-unsur pada limas dan prisma tegak yang digambar oleh guru
-
Siswa diminta
mengerjakan soal-soal latihan
3. Penutup
-
Siswa diarahkan untuk
membuat rangkuman
-
Siswa diberikan soal
yang berkaitan dengan limas dan prisma tegak
b eserta unsur-unsurnya
H.
Alat &
Sumber Belajar:
1. Alat: penggaris, benda-benda di sekeliling kita yang
berbentuk limas dan prisma, kertas berpetak
2. Sumber: buku matematika 2B dan LKS
I.
Penilaian
1. Teknik: tes
2. Bentuk Instrumen: tes tertulis
3. Contoh Instrumen:
* Gambarkan
limas dan prisma tegak segiempat, tentukan bidang, rusuk, diagonal bidang,
bidang diagonal, diagonal ruang dan tinggi limas dan prisma tegak.
CONTOH RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP KURIKULUM 2013)
Satuan
Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : Kelas
X/Semester 2
Mata
Pelajaran : Matematika
Topik : Persamaan
dan Fungsi Kuadrat
Alokasi Waktu : 2 X 45’
A.
Kompetensi Inti SMA
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati
dan Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar :
3.9.
Mendeskripsikan berbagai bentuk ekspresi
yang dapat diubah menjadi persamaan kuadrat
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
·
Menemukan konsep persamaan kuadrat
satu peubah
·
Menentukan bentuk umum persamaan
kuadrat satu peubah
D.
Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses pembelajaran, siswa dapat
menemukan bentuk umum persamaan kuadrat melalui kegiatan unjuk
kerja.
E.
Materi Ajar
Konsep Persamaan Kuadrat Satu peubah
F.
Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang
digunakan adalah pendekatan saintifik (Scientific). Metode Pembelajaran yang
digunakan adalah koperatif (cooperative learning) dengan menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based learning).
G. Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
a. Apersepsi
|
10 menit
|
1. Pembelajaran diawali dengan ucapan salam (Religi).
|
||
2. Mengkondisikan kelas dengan mengabsen peserta didik (Disiplin)
|
||
3. Membahas pekerjaan rumah (Tanggung Jawab).
|
||
4. Memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali ingatan peserta didik
tentang menentukan nilai peubah (Komunikatif).
|
||
b. Motivasi
|
||
1. Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini.
|
||
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
|
||
3. Mejelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang berhubungan
dengan materi persamaan kuadrat satu peubah.
|
||
4. Menyampaikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 77.
|
||
Inti
|
a. Kegiatan
Inti I
|
10 menit
|
1. Peserta didik diberikan stimulus berupa bahan ajar oleh guru mengenai
menemukan bentuk umum persamaan kuadrat satu
peubah dalam kehidupan sehari-hari
(ketelitian)
|
||
2. Guru menggali pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik tentang materi
yang telah lalu.
Contoh : menentukan nilai
variabel dengan menggunakan manipulasi aljabar (materi kelas IX SMP)
|
||
3. Guru
mengelompokkan siswa
menjadi 8 kelompok heterogen berdasarkan kemampuan akademik, dengan anggota kelompok sebanyak 5 orang.
|
||
4. Menyampaikan
beberapa hal yang perlu dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual dan penilaian aktivitas siswa di kelas.
|
||
5. Menyampaikan
penjelasan singkat cara menggunakan LKS sebagai media/alat pembelajaran (Kerja sama, Tanggung jawab)
|
||
b. Kegiatan
Inti II
|
||
b.1 Orientasi siswa pada
masalah
|
15 menit
|
|
1. Memberikan LAS (Lembar Aktivitas Siswa) kepada siswa pada semua kelompok, meminta salah seorang siswamembaca petunjuk penggunaan LAS (Lembar
Aktivitas Siswa). Setelah itu meminta tanggapan siswa tentang kejelasan petunjuk tersebut.
|
||
2. Mengarahkan
siswa untuk mempelajari LAS (Lembar Aktivitas Siswa) dan menyelesaikan masalah persamaan
kuadrat dan bisa
mengulang-ngulang bagian ini sampai benar-benar memahaminya.
|
||
3. Mengklarifikasi
apa yang menjadi tugas setiap siswa.
|
||
b.2 Membimbing penyelidikan
kelompok
|
15 menit
|
|
1. Berkeliling
ruang kelas dan memberikan scaffolding pada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan.
|
||
2. Guru
membantu siswa dalam berbagi tugas dalam menyelesaikan masalah di
kelompoknya.
|
||
b.3 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
|
15 menit
|
|
1. Guru
membantu siswa merencanakan dan menyiapkan bahan presentasi di depan kelas.
|
||
2. Meminta 3
orang siswa yang mewakili kelompok menuliskan jawabannya di papan tulis
(jawaban berbeda).
|
||
c. Kegiatan Inti III
|
10 menit
|
|
1. Memimpin
diskusi kelas dengan meminta tanggapan siswa lainnya terhadap jawaban
temannya di papan tulis.
|
||
2. Mengarahkan
siswa melakukan refleksi atas jawaban mereka.
|
||
3. Mengarahkan
siswa untuk memperbaiki jawaban mereka dan membuat kesimpulan.
|
||
Penutup
|
1. Guru memberikan umpan balik positif terhadap siswa yang cepat dan tepat
dalam mengerjakan tugas (Menghargai prestasi).
|
15 menit
|
2. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan dibantu oleh guru
(Tanggung jawab).
|
||
3. Guru memberikan penugasan terstruktur berupa postest yang harus
dikerjakan secara individu dan membaca materi untuk pertemuan berikutnya
(Jujur, kerja keras, tanggung jawab).
|
||
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum atau kurang paham dalam
mengerjakan latihan (Kerja keras).
|
||
5. Mengarahkan
siswa mengerjakan soal Latihan yang terdapat dalam LKS di rumah secara individual.
|
G.
Alat/Media/Sumber Pembelajaran
a. Alat : Laptop, Infocus
dan LAS ( Lembar Aktivitas Siswa )
b.
Sumber : Buku
Panduan Siswa Matematika Kls X hal 208-220,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013.
H.
Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik
Penilaian : pengamatan, tes autentik
b. Prosedur
Penilaian :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
1.
|
Sikap
a. Terlibat aktif dalam
pembelajaran Konsep Persamaan Kuadrat Satu Peubah.
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok dan melakukan ujuk kerja.
c. Toleran terhadap
proses dan selesaian pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
|
Pengamatan
|
Selama pembelajaran dan saat diskusi dan melakukan unjuk kerja
|
2.
|
Pengetahuan
Menjelaskan cara menemukan bentuk umum persamaan
kuadrat secara tepat, sistematis, dan kreatif.
|
Pengamatan dan tes
|
Penyelesaian kelompok
|
3.
|
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan konsep persamaan
kuadrat satu peubah.
|
Pengamatan
|
Penyelesaian tugas (kelompok) dan saat diskusi
|
c. Instrumen Penilaian Hasil belajar
Tes Tertulis
Sepotong kawat tembaga panjangnya 78 cm akan
dibentuk menjadi seperti gambar dibawah ini. Tentukanlah :
a. x dalam r
b. luas
maksimum bangun
Catatan:
Penyekoran
bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban
akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman,
komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran
(logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.
d. Kunci dan Pedoman Penskoran
Skala
Penilaian
|
Rubrik
Penyelesaian
|
Skor Maksimum
|
Pemahaman Masalah
|
Membagi bangun menjadi 2 bagian
1. Setengah Lingkaran
2. Persegi Panjang
Menentukan keliling lingkaran
Menentukan keliling persegi panjang
|
3
|
Penyelesaian Masalah / Rencana dan Pelaksanaan Penyelesaian
|
c. x dalam r
d. Luas Bangun
Luas Bangun = Luas persegi panjang + Luas
setengah lingkaran
|
6
3
6
|
Jawaban Masalah
|
a. x = ...
b. Luas Bangun = ...
|
2
|
Total skor
maksimum
|
20
|
e. Tugas Kelompok
Sejumlah murid mengumpulkan uang sebanyak Rp.
96.000,-. Setiap orang harus memberi iuran yang sama. Kemudian ternyata 4 orang
tidak mau bayar. Untuk menutup kekurangannya, murid-murid lain harus menambah masing – masing Rp 2000,-.
Berapakah jumlah murid yang membayar ?
REFERENSI:
-------,
(On-line),
(//docs.google.com/file/d/0B-X65QFtfGfcb3dNcnpUNmlLeXM/edit?usp=sharing&pli=1),
diunduh pada 18 November 2013
Adnan,
(On-line),
(//www.radiosuarapadang.com/2013/02/perbandingan-ktsp-dengan-kurikulum-2013),
diunduh pada 18 November 2013
Fatur
Thok, (On-line),
(//fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/),
diunduh pada 18 November 2013
Layanan
Ptk, (On-line),
(//layananptk.wordpress.com/2013/07/02/perbedaan-esensial-ktsp-dan-kurikulum-2013/),
diunduh pada 18 November 2013
Layanan
Ptk, (On-line),
(//layananptk.wordpress.com/2013/07/03/langkah-langkah-penyusunan-rpp-kurikulum-2013/),
diunduh pada 18 November 2013
Layanan
Ptk, (On-line), (//layananptk.wordpress.com/2013/07/14/contoh-rpp-kurikulum-2013/),
diunduh pada 18 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar