Sabtu, 15 November 2014

PERBANDINGAN KTSP DAN KURIKULUM 2013


A.    Pengertian Kurikulum
Menurut S. Nasution istilah kurikulum baru muncul dalam kamus 1856, dan itu pun penggunaannya baru di dalam bidang olah raga. Kemudian istilah kurikulum digunakan di dalam dunia pendidikan dan ditulis dalam kamus Webster tahun 1955 dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2005).
Namun pemerintah RI dalam UUSPN menyebutkan bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan isi pelajaran, bahan kajian, dan cara penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman  penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.
B.     Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
·         Inlow (1966)
Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
·         Neagley dan Evans (1967)
Kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
·         Beauchamp (1968)
Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.


·         Kerr, J. F (1968)
Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
·         Good V. Carter (1973)
Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
·         UU No. 20 Tahun 2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
C.    Fungsi dan Peranan Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat empat fungsi kurikulum (Wahyudin, 2011 dalam Komponen-komponen Kurikulum Online), yaitu:
·         Fungsi Kurikulum dalam Kepentingan Pendidikan
Adapun fungsi kurikulum dalam kepentingan pendidikan diantaranya:
a.       Ditinjau dari segi pencapaian tujuan pendidikan
Kurikulum merupakan sebuah media untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ingin di capai,oleh karena itu, fungsi kurikulum adalah sebagai alat atau media untuk mencapai tujuan pendidikan.


b.      Ditinjau dari segi perkembangan siswa
Sebagai organisasi belajar (learning organisation) yang tersusun dengan cermat, kurikulum selalu di siapkan dan di rancang bagi siswa sebagai salah satu aspek yang akan di konsumsi siswa. Oleh karena itu, merancang kurikulum akan amat penting artinya bagi upaya pembentukan dan pembinaan karakter siswa agar mereka mandiri dan menjadi sosok yang yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat
c.       Ditinjau dari segi para pendidik
Bagi pendidik, kurikulum memegang peranan penting yang berfungsi sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar siswa. Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan siswa dalam kerangka menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka. Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
d.      Ditinjau dari segi pimpinan
Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervise, yakni memperbaiki situasi belajar agar lebih kondusif. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situasi belajar yang menunjang situasi belajar siswa kearah yang lebih baik. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan pada kepada para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka. Sebagai seorang administrator maka kurikulum dapat di jadikan pedoman dalam mengembangkan kurikulum pada tahap selanjutnya. Sebagai acuan bagi pelaksanan evaluasi agar proses belajar mengajar dapat lebih baik.
e.       Ditinjau dari segi orangtua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi orang tua mereka, dapat berperan serta dalam membantu sekolah melakukan pembinaan terhadap putra-putri mereka. Dengan mengacu pada kurikulum sekolah di mana anak-anak mereka di bina, maka orang tua dapat memantau perkembangan informasi yang di serap anak mereka.
f.       Ditinjau dari segi sekolah tingkat atas
Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangat berkait, dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan selanjutnya. Pengelola sekolah setingkat SLTA misalnya, akan selalu mengacu pada rumusan kurikulum pada tingkat SLTP dalam perancangannya. Dengan kata lain, kesinambungan dan keterkaitan antara tingkatan pendidikan tadi dari sisi korelasi keilmuwan harus sinergis dalam rumusan kurikulum.
g.      Ditinjau dari segi kepentingan masyarakat
Masyarakat dapat mengacu pada kurikulum yang di tetapkan lembaga pendidikan, untuk kepentingan memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak masyarakat. Masyarakat dapat memberikan kritik dan saran yang konstruktif dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat.
·         Fungsi Kurikulum Secara Umum dan Khusus
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
a.       Fungsi umum kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu siswa.
b.      Fungsi khusus kurikulum
Fungsi khusus kurikulum diantaranya:
ü  Fungsi preventif
Dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.
ü  Fungsi korektif
Sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.

ü  Fungsi konstruktif
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku.
·         Fungsi Kurikulum Berdasarkan Sudut Pandang Siswa
Fungsi kurikulum berdasarkan sudut pandang siswa diantaranya:
a.    Fungsi penyesuaian (The Adaptation Function)
Kurikulum sebagai salah satu upaya manusia untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada individu-individu itu, dan harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yg bersifat dinamis, agar bisa membantu dalam mengadaptasi lingkungannya.
b.      Fungsi pengintegrasian
Artinya kurikulum berfungsi untuk mendidik individu yang terintegrasi secara utuh dengan masyarakatnya.
c.       Fungsi diferensiasi
Artinya kurikulum berfungsi memberikan layanan terhadap perbedaan-perbedaan pendapat serta perbedaan lainnya dalam diri siswa dan masyarakat.
d.      Fungsi persiapan
Kurikulum mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi atau terjun dalam masyarakat seandainya dia tidak mampu melanjutkan sekolahnya.
e.       Fungsi pemilihan
Disini fungsi kurikulum memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih sesuai dengan minat dan kemampuan agar dia bisa mengembangkan kemampuannya secara optimal.


f.       Fungsi diagnostik
Kurikulum berfungsi untuk membantu memberikan pemahaman dan pengarahan kepada siswa agar ia dapat memahami dirinya dan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Jika dilihat dari sudut pandang sekolah, fungsi kurikulum adalah sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan. Jika dilihat dari sudut masyarakat, fungsi kurikulum adalah dalam rangka penempatan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pendidikan, misalnya saran kesesuaian pendidikan dan lapangan kerja.
·         Fungsi Bagi Masyarakat
Pada tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk terjun dimasyarakat atau tugasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembedahan kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna bagi penyempurnaan program pendidikan di sekolah.
Dewasa ini kesesuaian antara program kurikulum dengan kebutuhan masyarakat harus benar-benar diusahakan. Hal itu mengingat seringnya terjadi kenyataan bahwa lulusan sekolah tidak sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Akibatnya, walau semakin menumpuk tenaga kerja yang ada, kita tak dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia karena tidak memiliki keterampilan atau keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pada lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada seorang tokoh pendidikan yang mengemukakan agar sekolah tingkat SD sudah dibuat menjadi dua jalur, yaitu jalur akademis (dipersiapkan untuk melanjutkan sekolah) dan jalur vokasional (dipersiapkan untuk segera bekerja). Hal itu berdasarkan kenyataan penelitian bahwa masih sebagian besar anak tamatan SD yang tidak meneruskan pendidikan ke tingkat di atasnya. Sering terjadi karena suatu tingkat keterampilan yang dibutuhkan dalam suatu tingkat pekerjaan, maka hal itu segera diajarkan di sekolah. Dengan adanya hal itu, para pemakai lulusan sekolah tentunya sudah tanggap, lulusan dengan keterampilan.
D.    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
KTSP secara yuridis diamanatkan oleh undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan dan kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
E.     Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Terdapat 4 karakteristik KTSP (Mulyasa 2007:179-180)  adalah sebagai berikut:
·         Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan
KTSP mernberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, disertai seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi setempat. Sekolah dan satuan pendidikan juga diberi kewenangan dan kekuasaan yang luas untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta tuntutan masyarakat. 
·         Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi masyarakat dan orang tua peserta didik yang tinggi. Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
·         Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana kurikulum merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan dan integrity profesional. Kepala sekolah adalah manajer pendidikan profesional yang bekerjasama dengan komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan. Guru-guru yang direkrut oleh sekolah merupakan pendidik profesional dalam bidangnya masing-masing, sehingga mereka bekerja berdasarkan pola kinerja profesional yang disepakati bersama untuk memberi kemudahan dan mendukung keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Dalam proses pengambilan keputusan, kepala sekolah mengimplementasikan proses "bottom-up" secara demokratis, sehingga semua pihak  memiliki  tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil beserta pelaksanaannya.
·         Tim kerja yang kompak dan transparan
Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh kinerja tim yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan. Dengan demikian, keberhasilan KTSP merupakan hasil sinergi (synergistic effect) dari kolaborasi tim yang kompak dan transparan.
Dalam konsep KTSP yang utuh kekuasaan dimiliki oleh sekolah dan satuan pendidikan, terutama mencakup pengambilan keputusan tentang pengembangan kurikulum dan pembelajaran, serta penilaian hasil belajar peserta didik.
F.     Kurikulum 2013
Inti dari Kurikulum 2013 adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.




G.    Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mempunyai ciri dan karakteristik tertentu (Mohammad Ali), yaitu:
·         Mewujudkan pendidikan berkarakter
Pendidikan berkarakter sebenarnya merupakan karakter dan ciri pokok kurikulum pendidikan sebelumnya. Dimana dalam kurikulum tersebut dituntut bagaimana mencetak peserta didik yang memiliki karakter yang baik, bermoral dan memiliki budi pekerti yang baik. Namun pada implementasi kurikulum ini masih terdapat berbagai kekurangan sehingga menuai berbagai kritik.
·         Menciptakan pendidikan berwawasan lokal
Wawasan lokal merupakan satu hal yang sangat penting. Namun pada kenyataan yang terjadi selama ini, potensi dan budaya lokal seakan terabaikan dan tergerus oleh tingginya pengaruh budaya modern. Budaya yang cenderung membawa masyarakat untuk melupakan cita-cita luhur nenek moyang dan potensi yang dimilikinya dari dalam jiwa. Hal itulah yang mendorong bagaimana penanaman budaya lokal dalam pendidikan dapat diterapkan. Sistem ini akan diterapkan dalam konsep sistem pendidikan kurikulum 2013. Sistem yang dapat lebih mengentalkan budaya lokal yang selama ini dilupakan dan seakan diacuhkan. Oleh karena itu dengan sistem pendidikan kurikulum 2013 diharapkan pilar budaya lokal dapat kembali menjadi inspirasi dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat. Diharapkan budaya lokal dapat menjadi ciri penting dan menjadi raja di negeri sendiri dan tidak punah ditelan zaman.
·         Menciptakan pendidikan yang ceria dan bersahabat
Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya pendidikan merupakan tempat untuk menggali seluruh potensi dalam diri. Oleh karena itu, dengan sistem pendidikan yang diterapkan pada kurikulum 2013 nantinya akan diharapkan dapat menggali seluruh potensi diri peserta didik, baik prestasi akademik maupun non akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum 2013 nantinya akan diterapkan pendidikan yang lebih menyenangkan.

H.    Perbandingan KTSP dan Kurikulum 2013
Berikut ini perbandingan KTSP dan Kurikulum 2013, yaitu:
No
KTSP
Kurikulum 2013
1
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keterampilan, Pengetahuan)
2
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi  dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
3
Bahasa Indonesia sejajar dengan mata pelajaran lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
4
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba dan menalar
5
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain. Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
6
Tematik untuk kelas I-III (belum integratif)
Tematik integratif untuk kelas I-III
7
TIK mata pelajaran sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
8
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
9
Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
10
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap
11
Penjurusan di SMK sangat detil
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

I.       Perbedaan Penyusunan RPP KTSP dan RPP Kurikulum 2013
A.       Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP KTSP)
Mata pelajaran       : .......................
Satuan pendidikan : .........................
Kelas/semester       : .......................
Pertemuan ke         : ......................
Alokasi waktu        : .............jam pembelajaran
(isi sesuai dengan silabus)
Standar Kompetensi:
1.        ........................................
Kompetensi Dasar:
1.1.  .....................................
Indikator:
1.1.1. .........................................
1.1.2. ..........................................
 (Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator ditulis lengkap sesuai dengan silabus)
              Tujuan Pembelajaran
1.        ....................................................
2.        .................................................
(Rumuskan dengan lengkap mengacu pada indikator)
Materi Ajar
1.        ................................................
2.        ....................................................
(Tulis garis besar atau pokok-pokoknya saja, yang langsung berkaitan dengan indikator dan tujuan pembelajaran)
              Metode Pembelajaran
1.        ..................................................................
2.        .......................................................
(Tulis cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya ceramah, tanya jawab, karyawisata, dan cara lainnya)
              Kegiatan Pembelajaran
1.        Kegiatan awal (pembukaan):
a.         ...........................................................
b.        ...........................................................
2.        Kegiatan Inti (pembentukan kompetensi)
a.         ...........................................................
b.        ............................................................
3.        Kegiatan akhir (penutup):
a.         .............................................................
b.        ..............................................................
(Tulis kegiatan apa yang harus dilakukan dari awal sampai akhir, untuk mencapai tujuan dan membentuk kompetensi)
              Sumber Belajar:
1.        .........................................................
2.        ........................................................
(Tulis sumber belajar yang akan digunakan, termasuk alat peraga, media, dan bahan pembelajaran/buku sumber)
              Penilaian
1.        Tes Tulis: ...............
2.        Kinerja (Performansi): ..................
3.        Produk:  .........................
4.        Penugasan/Proyek: .......................
5.        Portofolio: ....................
(Tulis penilaian apa yang akan dilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar, pilih jenis penilaian yang paling tepat).
B.     Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP Kurikulum 2013)
Satuan Pendidikan     : ...............................   
Kelas/Semester           : .............................                 
Tema                           : .............................
Sub Tema                    : .............................          
Pertemuan Ke-            : ............................
Alokasi Waktu            : ............................
A.       Kompetensi Inti : .............................
B.       Kompetensi Dasar : .....................
C.       Indikator Pencapaian Kompetensi : ................
D.       Tujuan pembelajaran : ....................
E.        Materi ajar : ............................
F.        Metode pembelajaran : ......................
G.       Kegiatan Pembelajaran : .......................
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan


Inti


Penutup



H.       Alat dan Sumber Belajar
1.        Alat dan Bahan : .........................
2.        Sumber Belajar : .....................
I.          Penilaian Proses dan Hasil belajar
1.        Teknik : .........................
2.        Bentuk : ...........................
3.        Instrumen (Tes dan Non tes) : .....................
4.        Kunci dan Pedoman penskoran : ...................
5.        Tugas : ..........................
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KTSP
Satuan Pendidikan           : SMP
Mata Pelajaran                 : Matematika
Kelas / Semester               : VIII / 2
Alokasi Waktu                  : 2 jam pelajaran (1x pertemuan)
A.    Standar Kompetensi
Menentukan unsur dan sifat dan garis bangun ruang sisi datar
B.     Kompetensi Dasar : 
5.1 Menjelaskan  bagian-bagian limas dan prisma tegak
C.    Indikator :
Mengenal dan menyebutkan  bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, diagonal ruang dan tinggi limas dan prisma tegak
D.    Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat mengenal dan menyebutkan  bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, diagonal ruang dan tinggi limas dan prisma tegak
E.     Materi Ajar:
Model Matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan limas dan prisma tegak
F.     Metode Pembelajaran:
Diskusi, Penemuan, Tanya-jawab, dan Pemberian Tugas
G.    Langkah-langkah Pembelajaran:
1.      Pendahuluan
-          Memotivasi siswa dengan benda-benda dalam kehidupan sehari-hari dan di ruang kelas yang berbentuk limas dan prisma tegak
-          Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.      Kegiatan Inti
-          Siswa diingatkan tentang unsur-unsur pada limas dan prisma tegak yang sudah pernah dipelajari di SD
-          Guru memberi contoh pada gambar
-          Siswa diminta menyebutkan unsur-unsur pada limas dan prisma tegak yang digambar oleh guru
-          Siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan
3.      Penutup
-          Siswa diarahkan untuk membuat rangkuman
-          Siswa diberikan soal yang berkaitan dengan limas dan prisma tegak  b eserta unsur-unsurnya
H.    Alat & Sumber Belajar:
1.      Alat: penggaris, benda-benda di sekeliling kita yang berbentuk limas dan prisma, kertas berpetak
2.      Sumber: buku matematika 2B dan LKS
I.       Penilaian
1.      Teknik: tes
2.      Bentuk Instrumen: tes tertulis
3.      Contoh Instrumen:
* Gambarkan limas dan prisma tegak segiempat, tentukan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, diagonal ruang dan tinggi limas dan prisma tegak.



CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP KURIKULUM 2013)
Satuan Pendidikan            : SMA
Kelas/Semester                  : Kelas X/Semester 2
Mata Pelajaran                   : Matematika
Topik                                 : Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Alokasi Waktu                   : 2 X 45’
A.      Kompetensi Inti SMA
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.      Menghayati dan Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif  dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.        Kompetensi Dasar :
3.9.    Mendeskripsikan berbagai bentuk ekspresi yang dapat diubah menjadi persamaan kuadrat
C.        Indikator Pencapaian Kompetensi
·         Menemukan konsep persamaan kuadrat satu peubah
·         Menentukan bentuk umum persamaan kuadrat satu peubah
D.        Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses pembelajaran, siswa dapat menemukan bentuk umum persamaan kuadrat melalui  kegiatan unjuk kerja.
E.        Materi Ajar
Konsep Persamaan Kuadrat Satu peubah
F.         Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik (Scientific). Metode Pembelajaran yang digunakan adalah koperatif (cooperative learning) dengan menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based learning).
G.    Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
a.  Apersepsi
10 menit
1.    Pembelajaran diawali dengan ucapan salam (Religi).
2.    Mengkondisikan kelas dengan mengabsen peserta didik (Disiplin)
3.    Membahas pekerjaan rumah (Tanggung Jawab).
4.    Memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali ingatan peserta didik tentang menentukan nilai peubah (Komunikatif).
b.  Motivasi
1.    Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
2.    Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.    Mejelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan materi persamaan kuadrat satu peubah.
4.    Menyampaikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 77.
Inti
a.     Kegiatan Inti I
10 menit
1.    Peserta didik diberikan stimulus berupa bahan ajar oleh guru mengenai menemukan bentuk umum persamaan kuadrat satu peubah dalam kehidupan sehari-hari (ketelitian)
2.    Guru menggali pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik tentang materi yang telah lalu.
Contoh :  menentukan nilai variabel dengan menggunakan manipulasi aljabar (materi kelas IX SMP)
3.    Guru mengelompokkan siswa menjadi 8 kelompok heterogen berdasarkan kemampuan akademik, dengan anggota kelompok sebanyak 5 orang.
4.    Menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan penilaian aktivitas siswa di kelas.
5.    Menyampaikan penjelasan singkat cara menggunakan LKS sebagai media/alat pembelajaran (Kerja sama, Tanggung jawab)
b.     Kegiatan Inti II
b.1 Orientasi siswa pada masalah
15 menit
1.   Memberikan LAS (Lembar Aktivitas Siswa) kepada siswa pada semua kelompok, meminta salah seorang siswamembaca petunjuk penggunaan LAS (Lembar Aktivitas Siswa)Setelah itu meminta tanggapan siswa tentang kejelasan petunjuk tersebut.
2.   Mengarahkan siswa untuk mempelajari LAS (Lembar Aktivitas Siswa) dan menyelesaikan masalah persamaan kuadrat dan bisa mengulang-ngulang bagian ini sampai benar-benar memahaminya.
3.   Mengklarifikasi apa yang menjadi tugas setiap siswa.
b.2 Membimbing penyelidikan kelompok
15 menit
1.   Berkeliling ruang kelas dan memberikan scaffolding pada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan.
2.   Guru membantu siswa dalam berbagi tugas dalam menyelesaikan masalah di kelompoknya.
b.3 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
15 menit
1.   Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan bahan presentasi di depan kelas.
2.   Meminta 3 orang siswa yang mewakili kelompok menuliskan jawabannya di papan tulis (jawaban berbeda).
c.  Kegiatan Inti III
10 menit
1.   Memimpin diskusi kelas dengan meminta tanggapan siswa lainnya terhadap jawaban temannya di papan tulis.
2.   Mengarahkan siswa melakukan refleksi atas jawaban mereka.
3.   Mengarahkan siswa untuk memperbaiki jawaban mereka dan membuat kesimpulan.
Penutup
1.    Guru memberikan umpan balik positif terhadap siswa yang cepat dan tepat dalam mengerjakan tugas (Menghargai prestasi).
15 menit
2.    Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan dibantu oleh guru (Tanggung jawab).
3.    Guru memberikan penugasan terstruktur berupa postest yang harus dikerjakan secara individu dan membaca materi untuk pertemuan berikutnya (Jujur, kerja keras, tanggung jawab).
4.    Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum atau kurang paham dalam mengerjakan latihan (Kerja keras).
5.    Mengarahkan siswa mengerjakan soal Latihan yang terdapat dalam LKS di rumah secara individual.

G.       Alat/Media/Sumber Pembelajaran
a.       Alat           :  LaptopInfocus dan LAS ( Lembar Aktivitas Siswa )
b.      Sumber      :  Buku Panduan Siswa Matematika Kls X hal 208-220,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013.

H.        Penilaian Hasil Belajar
a.       Teknik Penilaian : pengamatan, tes autentik
b.      Prosedur Penilaian :


No
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
1.
Sikap
a.    Terlibat aktif dalam pembelajaran Konsep Persamaan Kuadrat Satu Peubah.
b.    Bekerjasama dalam kegiatan kelompok dan melakukan ujuk kerja.
c.     Toleran terhadap proses dan selesaian pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

Pengamatan

Selama pembelajaran dan saat diskusi dan melakukan unjuk kerja
2.
Pengetahuan
Menjelaskan cara menemukan bentuk umum persamaan kuadrat secara tepat, sistematis, dan kreatif.
Pengamatan dan tes
Penyelesaian kelompok
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan konsep persamaan kuadrat satu peubah.
Pengamatan
Penyelesaian tugas (kelompok) dan saat diskusi

c.       Instrumen Penilaian Hasil belajar 
Tes Tertulis
Sepotong kawat tembaga panjangnya 78 cm akan dibentuk menjadi seperti gambar dibawah ini. Tentukanlah :
a.       x dalam r
b.      luas maksimum bangun
Catatan:
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan strategi memecahkan masalah.
d.      Kunci dan Pedoman Penskoran
Skala Penilaian
Rubrik Penyelesaian
Skor Maksimum
Pemahaman Masalah
Membagi bangun menjadi 2 bagian
1.    Setengah Lingkaran
2.    Persegi Panjang
Menentukan keliling  lingkaran
Menentukan keliling persegi panjang
3
Penyelesaian Masalah / Rencana dan Pelaksanaan Penyelesaian
c.   x dalam r
d.  Luas Bangun
Luas Bangun =  Luas persegi panjang + Luas setengah lingkaran
6
3
6
Jawaban Masalah
a.  x = ...
b.  Luas Bangun = ...
2
Total skor maksimum
20

e.       Tugas Kelompok

Sejumlah murid mengumpulkan uang sebanyak Rp. 96.000,-. Setiap orang harus memberi iuran yang sama. Kemudian ternyata 4 orang tidak mau bayar. Untuk menutup kekurangannya, murid-murid lain harus menambah masing – masing Rp 2000,-. Berapakah jumlah murid yang membayar ?




REFERENSI:
-------, (On-line), (//docs.google.com/file/d/0B-X65QFtfGfcb3dNcnpUNmlLeXM/edit?usp=sharing&pli=1), diunduh pada 18 November 2013
Adnan, (On-line), (//www.radiosuarapadang.com/2013/02/perbandingan-ktsp-dengan-kurikulum-2013), diunduh pada 18 November 2013
Fatur Thok, (On-line), (//fatkoer.wordpress.com/2013/07/28/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp/), diunduh pada 18 November 2013
Layanan Ptk, (On-line), (//layananptk.wordpress.com/2013/07/02/perbedaan-esensial-ktsp-dan-kurikulum-2013/), diunduh pada 18 November 2013
Layanan Ptk, (On-line), (//layananptk.wordpress.com/2013/07/03/langkah-langkah-penyusunan-rpp-kurikulum-2013/), diunduh pada 18 November 2013
Layanan Ptk, (On-line), (//layananptk.wordpress.com/2013/07/14/contoh-rpp-kurikulum-2013/), diunduh pada 18 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar